Selasa, 04 November 2014

LOGIKA MATEMATIKA



A. Pernyataan
Kalimat ada 2 macam :
  1. Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai benar atau salahnya.
Contoh : 3x + 5 = 10
  1. Kalimat tertutup ( pernyataan ) adalah kalimat yang dapat ditentukan nilai benar atau salahnya.
Contoh : 5 + 6 = 11

B. Negasi , Disjungsi , Konjungsi , Implikasi , Biimplikasi
Negasi adalah ingkaran dari suatu pernyataan , jika sutau pernyataan bernila benar , maka ingkarannya bernilai salah, begitu pula jika pernyataan bernilai salah maka ingkarannya bernilai benar. Simbolnya : ~
Disjungsi adalah operasi logika “ atau “ symbol : V, suatu pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata “atau’  akan bernilai salah, jika kedua pernyataanya bernilai salah. Sedangkan lainnya benar.
Konjungsi adalah operasi logika “ dan “ symbol : Λ , suatu pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan kata “dan” akan bernilai benar Jika nilai kedua pernyataanya bernilai benar. Sedangkan lainnya salah.
Implikasi adalah operasi logika “ jika … maka…”, symbol : => , Suatu pernyataan majemuk yang dihubungkan dengan “jika..maka…” akan bernilai salah , jika pernyataan pertama bernilai benar dan pernyataan kedua bernilai salah. Sedang lainnya bernilai benar.
Biimplikasi adalah operasi logika “jika dan hanya jika” atau implikasi dua arah. Symbol  “ó” ,Suatu pernyataan majemuk yang dihubungkan oleh “jika dan hanya jika’ akan bernilai benar jika kedua pernyataanya bernilai benar atau keduanya bernilai salah.

TABEL KEBENARAN
p q ~ p pVq p Λq p => q pó q
B B S B B B B
B S S B S S S
S B B B S B S
S S B S S B B








C. TAUTOLOGI , KONTRADIKSI , DUA PERNYATAAN YANG EKUIVALEN
Tautologi adalah pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya benar (“B”) semua..
Contoh : (pΛq) => q
Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya  salah (“S”) semua.
Dua pernyataan majemuk disebut ekuivalen , jika mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Contoh :
~(pVq) ≡ ~p Λ ~q
~(p Λ q) ≡ ~p V ~q
~(p=>q) ≡ p Λ ~q

D. IMPLIKASI, KONVERSI , INVERSI , KONTRAPOSISI
Implikasi               : p => q
Konversi                : q => p
Inversi                   : ~p => ~q
Kontraposisi          : ~q => ~p
Contoh :
Implikasi   : Jika saya ke Bandung , maka saya membeli sepatu.
Konversi    : Jika saya membeli sepatu , maka saya ke Bandung.
Inversi       : Jika saya tidak ke Bandung, maka saya tidak membeli sepatu.
Kontraposisi : Jika saya tidak membeli sepatu, maka saya tidak ke Bandung.

E. KALIMAT BERKUANTOR
a. kuantor universal (symbol :
ialah kalimat yang mengandung kata “ semua’, “setiap’,”seluruh” dsb..
Contoh :
Semua siswa SMA memakai seragam putih abu “.
Kalimat ini ekuivalen dengan :
“ jika  Ani adalah siswa SMA , maka Ani memakai seragam putih abu”.
Negasi dari kalimat ini adalah :
“ Tidak semua siswa SMA memakai seragam putih abu “
Ekuivalen dengan
Ada siswa SMA tidak memakai seragam putih abu”.
b. Kuantor existensial
ialah kalimat yang mengandung kata “ ada”,”beberapa”, dsb..
Contoh :
Ada Gunung yang masih aktif mengeluarkan lava”
Kalmat ini ekuivalen dengan :
“ Sekurang –kurangnya ada satu gunung yang masih mengeluarkan lava”
Negasi dari kalimat ini adalah :
Semua gunung tidak mengeluarkan lava”

F. PENARIKAN KESIMPULAN
a. Modus Ponen b. Modus Tollens c. Silogisme
Premis 1 : p => q Premis 2 : p
Konklusi : q
Premis 1 : p => q Premis 2 : ~ q
Konklusi : ~ p
Premis 1 : p =>q Premis 2 : q => r
Konlusi : p=>r
Contoh :
1. Modus ponen
Premis 1 : Jika hujan turun, maka halaman basah.
Premis 2 : Hari ini hujan turun
Kesmpulan : Hari ini halaman basah.
2.Modus Tollens
Premis 1 : Jika  makan cabe , maka terasa pedas.
Premis 2 : Tidak merasa pedas.
Kesimpulan : Tidak makan cabe.
3.Silogisme
Premis 1 : Jika berenang pagi , maka akan kedinginan.
Premis 2 : Jika kedinginan , maka akan minum kopi panas.
Kesimpulan : Jika berenang pagi, maka akan minum kopi panas

PROGRAM LINIER

Rumus Lengkap Matematika Program Linier – Dear sobat hitung, ketemu lagi dengan rumushitung.com. Kali ini kami akan merangkumkan Rumus Matematika Program Linier. Sobat pernah lihat soal seperti ini

Sebuah tempat parkir gedung punya luas 400 m2. Untuk memarkir sebuah mobil diperlukan luas 10 m2 dan untuk bus 15 m2. Totol tempat parkir tersebut hanya bisa menampung kendaran berjumlah 20 buah. Jika tarif  parkir mobil adalah Rp5.000/jam dan bus adalah Rp.7500/jam, berapa pendapatan maksimal dari jasa parkir tersebut jika diasumsikan dalam satu jam tidak ada kendaraan yang masuk dan keluar?
Soal di atas adalah contoh soal yang penyelesaiannya menggunakan program linier. Sebelum belajar program linier di SMA, sobat harus terlebih dahulu punya pemahaman tentang petidakasmaan dan juga grafiknya. Ia akan sering dipakai dalam aplikasi soal progaram linier untuk mengetahui area hasil dari suatu fungsi. Materi tentang program linier SMA kelas 12 cukup menarik dan mudah untuk dipahami. Soal-soalnya juga pasti keluar dalam ujian nasional.

Pertidaksamaan Linier Dua Variabel

Pertidaksamaan ini secara umum ditulis dengan bentuk
ax + by ≤ c atau ax + by ≥ c
dalam materi program linier akan sering muncul kalimat matematika yang harus sobat terjemahkan ke dalam bentuk pertidaksamaan di atas. Selanjutnya sobat harus bisa menggambarkannya dalam bidang cartesius dan menentukan daerah hasilnya. Pertidaksamaan tersebut mempunyai penyelesaian berupa himpunan pasangan (x,y) yang memenuhi pertidaksamaan. Nah bentuk penyelesaiannya dapat digambarkan dalam koordinat bidang cartesius dan hasilnya merupakan daerah arsiran.

Contoh Soal

Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan 2x + 3y ≤ 6
Alternatif cara menjawabnya
  • Langkah 1gambar garis 2x + 3y = 6 pada diaragm cartesius dengan terlebih dahulu meneetukan titik potongnya pada sumbu x maupaun ytitik potong sumbu x (y=0)
    2x + 3y = 6
    2x + 0 = 6
    x = 3 → (3,0) titik potong sumbu y (x = 0)
    2x + 3y = 6
    0 + 3y = 6
    y = 2 → (0,2) gambar gari tersebut tampakGambar persamaan garis
  • Langkah 2Sobat hitung perhatikan tanda pertidaksamaan dan koefisien x untuk menentukan daerah arsiran. Cobalah memasukkan nilai x (misal saja 0) jika memenuhi persamaan maka sisi area dimana titik x = 0 berada merupakan daerah hasil.
pertidaksamaan dalam program linier

Apa Itu Program Linier?

Yang dinamakan program linier adalah sebuah kumpulan aturan yang di dalamnya terdapat sebuah fungsi linier sebagai fungsi tujuan dan sebuah sistem pertidaksamaan linier yang berperan sebagai batas (fungsi pembatas). Program linier untuk dua variabel ditulis:
Fungsi yang menghasilkan nilai maksumum
f(x,y) = c1x + c2y
dengan batasan
a1x + b1y ≤ c
a2x + b2y ≤ c dengan x ≥ dan y ≥ 0
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah, “Bagaimana menemukan titik x dan y yang menghasilkan nilai maksimum?” Check this ouuut… :D

Menentukan Nilai Maksimum Fungsi Tujuan dalam Program Linier

Untuk menentukan nilai maksimal dari soal program linier sobat dapat menggunakan cara dengan menggambarkan grafik dari pertidaksamaan yang ada. Berikut langkah-langkahnya :
  1. Tentukan himpunan penyelesaian dari tiap pertidaksamaan lalu sobat gambarkan daerah hasilnya di diagram cartesius
  2. Cari titik-titik ekstrim
  3. Tentukan hasil atau nilai dari fungsi masing-masing titik ekstrim dan sobat akan menemukan nilai yang maksimum
Contoh :
Tentukan nilai maksimum dari fungsi f(x,y) = 3 x + 5 y dengan batasan
3x + y ≤ 6
x + 2y ≤ 4
x ≥ dan y ≥ 0
Jawab :
Kita gambarkan derah hasil dari pertidak samaan 3x + y ≤ 6 dan x + 2y ≤ 4 pada diagram cartesius
Pertidaksamaan Titik Potong Sb x Titik Potong Sb y
3x + y ≤ 6 (2,0) (0,6)
x + 2y ≤ 4 (4,0) (0,2
Dengan menggunakan yang telah kami jelaskan sebelumnya maka di dapat gambar :
Kita tentukan titik B yang merupakan titik potong dua pertidaksamaann menggunakan metode eliminasi (bisa juga substitusi)
3x + y = 6  [x 2] ⇒ 6x + 2y = 12
x + 2y = 4  [x 1] ⇒ x + 2y = 4
—————————————— –
——————– 5x = 8
——————–   x = 8/5
x + 2y = 4
16/5 + 2y = 4
2y = 4 – 8/5 = 20/5 – 8/5 = 12/5
y = 6/5
Dari diagram cartesius tersebut sobat dapatkan titik ekstrim
O (0,0) ; A (2,0) ; B (8/5,6/5) ; C (0,2)
Nilai f (x,y) = 3 x + 5 y kita cari untuk masing-masing titik ekstrim
f(O) = 0+0 = 0
f(A) = 3(2) + 5(0) = 6
f(B) = 3(8/5) + 5(6/5) = 54/5 = 10 4/5
f (C) = 3(0) + 5.2 = 10
Jadi nilai maksimal dari fungsi tujuan adalah 10 4/5  yang didapat pada kondisi (titik) B (8/5,6/5)
contoh soal program linier

Menggunkan Garis Selidik

Ini sekedar tambahan buat sobat hitung. Dalam program linier nilai maksimum dari suatu fungsi tujuan sebenarnya dapat dicari dengan bantuan garis selidik. Bagaimana caranya? Sobat gambar dulu garis dari fungsi tujuan f(x,y). Kemudian geser garis tersebut pada titik-titik ekstrim pertidaksamaan pembatas. Amatilah di mana ketika posisi garis selidik dan daerah hasil dari pertidaksamaan menghasilkan daerah hasil yang paling banyak berada di bawah garis selidik. Itulah yang disebut titik maksimum. Belum percaya? Silahkan sobat coba sendiri. Okey sobat lain kali rumushitung akan share contoh soal program linier buat latihan sobat. Selamat Belajar